Hindari Konflik, STT Setia Akan di Relokasi

Internasional / 11 August 2008

Kalangan Sendiri

Hindari Konflik, STT Setia Akan di Relokasi

Puji Astuti Official Writer
6297
Kampus dan asrama Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar (STT Setia) yang diserang massa beberapa waktu lalu, akan direlokasi ke luar Kampung Pulo. Demikian dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, kepada Suara Pembaruan (SP), Jumat (8/8).

Menurut Prijanto, Pemprov DKI Jakarta bersepakat dengan pihak yayasan STT, yakni Yayasan Bina Setia Indonesia mengenai relokasi kampus dan asrama. Bahkan, Pemprov DKI sudah menyiapkan lahannya.

Hal relokasi ini tertuang dalam surat resmi yang dilayangkan pihak yayasan kepada Gubernur. "Pihak Pemprov mendukung sebab hal itu sudah merupakan solusi tepat dan menguntungkan semua pihak yang terlibat," kata Prijanto yang meminta masyarakat bersabar terkait penyelesaian masalah tersebut.

Menurut Wagub, rencana relokasi adalah inisiatif pihak yayasan. Asrama dinilai telah melebihi kapasitas dan keberadaannya menambah padat kawasan Kampung Pulo.

Sembari menunggu kesiapan bangunan di tempat baru relokasi, Wagub meminta pengertian dari warga Kampung Pulo agar menerima kembali warga STT untuk sementara waktu. Warga tak perlu resah dengan kehadiran mahasiswa.

Wagub juga menyatakan, demi kelancaran pencapaian solusi, serahkan permasalahan itu kepada Pemprov dan pihak yayasan saja. Pihak lain yang tidak jelas kompetensinya, diharapkan tidak ikut campur dalam penyelesaiannya. "Janganlah organisasi lain yang tak jelas ujung pangkalnya dan tidak mengerti kondisi lapangan ikut berbicara. Itu tidak bagus," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Igo Ilham, mengatakan, kondisi di Kampung Pulo terlalu padat sehingga tak ideal untuk kegiatan belajar mengajar STT Setia. Relokasi ke tempat lain menjadi pilihan yang terbaik.

Sedangkan, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDS, Sahrianta Tarigan mengatakan, Pemprov harus mencari lahan pengganti untuk STT Setia.

Menurut Sahrianta, sekitar 20 orang warga mendatangi Komisi E DPRD DKI Jakart menyampaikan penolakan terhadap STT Setia, Jumat siang.

Warga menolak dibukanya kembali aktivitas belajar-mengajar dan asrama. Alasan warga, lahan seluas 1.300 meter itu tak layak lagi dihuni sekitar 1.700 mahasiswa.
Sumber : Suara Pembaruan/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami